Rabu, 03 Oktober 2018

PostHeaderIcon Kisah hangat di tengah dinginnya Salju Hokkaido

Burung besi itu terbang dengan gagahnya melewati gumpalan awan di langit Indonesia menuju langit Filipina. Tiga mahasiswi berkerudung duduk sejajar dan tampak tegang membayangkan perjalanan yang masih panjang melewati perbatasan negara. “Kita berada di atas awan... MasyaaAllah..Allaahu Akbar...” lirih salah satu di antara mereka, ia pun mulai menitikkan air mata terharunya.. kali pertama ia menaiki pesawat bersama dua rekannya yang juga baru mengalami hal serupa. Tak tanggung-tanggung, Allah memberikan kesempatan kepada mereka untuk merasakan pengalaman itu langsung melewati perbatasan negara, menuju wilayah di sebelah utara Indonesia, yang terkenal dengan keindahan bungan sakuranya, Jepang.

HISAS (Hokkaido Indonesia Students Association Scientific) meeting adalah acara utama yang hendak mereka ikuti. Sebuah jurnal ilmiah bertemakan human and social science menjadi golden ticket yang mengantarkan mereka hingga mendapatkan undangan berharga ke Universitas Hokkaido, Jepang. Sejatinya.. Allah lah yang memberikan kesempatan berharga itu.
Watashi wa Handayani (Teknik Geofisika), Komalasari (Matematika) dan Karin (Manajemen) dari Institut Teknologi Bandung. ‘Loh kok beda-beda jurusannya? Loh ko jurnal ilmiahnya bertemakan sosial? Loh ko?!’ Justru itu! meski kami memiliki perbedaan background keilmuan, tapi kami memiliki satu tujuan, Bhineka Tunggal Ika bahasa kerennyaaa hehe becanda serius.
Episode ini berawal dari kegiatan praktik budaya antri yang dilakukan tutor Asrama ITB setiap hari Jumat di depan kampus ITB ganesha. Setiap jumat siang menjelang dzuhur, kondisi jalan raya kacau balau dilewati para pejalan kaki yang berebut jalan dengan para pengguna kendaraan. Meski petugas keamanan selalu sigap memberikan rambu-rambu peringatan pada kedua pengguna jalan, tak sedikit yang abai sehingga kondisi yang ada itu.. berantakan. Hinga akhirnya.. setelah beberapa kali kami melaksanakan praktik budaya antri, kami menemukan ada hal menarik yang dapat dibahas dalam sebuah jurnal imiah. Itu dia! Pengaruh perilaku pejalan kaki terhadap ketertiban lalu lintas dan pembuatan konsep budaya antri sebagai salah satu solusinya. Sejak saat itulah akhirnya kami bertiga sepakat akan berjuang melakukan penelitian dan menyusun jurnal yang layak dipublikasikan J
Berkali-kali kami bertemu membahas perkembangan penelitian, berkali-kali kami menginap bersama karena tak ada waktu lainnya untuk berdiskusi selain malam. Penelitian berjalan sekitar 3 bulan sudah...Yeay! Tanggal 5 Januari 2018, jurnal kami berhasil di submit! Baru submit loooh belom tau diterima atau enggaa..dan tanggal 12 Januari 2018, tepat pukul 15:16 saat aku sedang asyik-asyik nya baca referensi tugas akhir di laboratorium, sebuah email masuk.. Alhamdulillaaah >< jurnal kami diterima dalam konferensiiiiiii
Perjalanan baru pun dimulai, tahap pengumpulan dana. Kami bertiga ini mahasiswa Bidikmisi, you know lah ya? Uang dari manaaa yaa agar kami bisa terbang ke Jepang?? Allah lah satu-satunya penolong! Betul banget, sejak itu kami yang tak punya banyak pengalaman ini akhirnya berikhtiar mencari informasi sponsorship melalui Mbah Google. Sederetan daftar perusahaan yang potensial pun kami targetkan untuk calon sponsor kegiatan kami di Jepang. masyaaAllah.. pada beberapa hari kemudian, aku menemukan postingan seorang mahasiswa UNPAD bernama Ka Juan! Inspiratif banget... postingannya tentang ikhtiar mengumpulkan dana yang ia lakukan bersama rekan-rekannya untuk menghadiri sebuah konferensi di Inggris. Itu tentang tawakkal... luar biasa Ka Juan terimakasihhhhh sudah berbagi pengalaman J
Salah satu pihak sponsor yang diceritakan Ka Juan dan menjadi target mitra kami adalah.. DAUKY. Apaan itu? Merek pampers bayi apa yaa? Begitu hal yang terlintas dalam pikiranku. Hingga akhirnya setelah kami mengirim proposal pengajuan dana, sekitar 2 minggu kemudian pihak Dauky menghubungi Karin. Yup! Kami diajak bertemu dan ini adalah kesempatan yang berharga.
Sore itu.. di koridor timur Masjid Salman, kami bertemu dengan Ka Zein, CSR nya Dauky. Saat itulah aku baru tahu kalau Dauky itu brand pakaian muslim remaja-dewasa di bawah perusahaan El Foundation. Dan..dan... kamu tahu? Proposal kami dinyatakan diterima dan kami menjadi Duta Dauky. Wah masyaaAllah keren! “Eh by the way Duta Dauky apaan? Haha karena ada kata ‘Duta’ nya aja jadi langsung merasa keren. Jadi Duta Dauky itu pelajar macam kami yang berkesempatan melakukan kegiatan internasional dan mendapat dukungan secara materi dari Dauky, gituu sobb. Jadilah kami diberi hak untuk memilih satu pasang pakaian Dauky di toko Dauky terdekat untuk digunakan saat konferensi berlangsung nantinya, dapat uang tunai, dapat bendera dauky, dan.. dapat tugas lainnya yang mengarah pada penyebaran pesona Islam rahmatallil’alamiin.
Lanjut ke cerita perjalanan kami yaaa J Akhirnya kami tiba! Masih di Filipina dan masih harus menunggu seharian hingga pesawat kedua siap mengantarkan kami ke Tokyo. Seharian itu ngapain aja? Kami tidak punya koneksi internet guys, jadinya lebih banyak istirahat aja deh tiduran..nah alhamdulillaah nya aku punya tugas kuliah sob, jadi kubuka laptop sejatiku dan kukerjakan lah tugas-tugas itu hehe.eits lupa, bahan presentasi kami juga mau sedikit kuubah biar lebih mantep. Tak berapa lama seseorang berwajah Indonesia menyapa, ya! Dia siapa yaaa lupa namanya.. pokoknya mahasiswa geologi UGM (Universitas Gajah Mada) waah serumpun iomunya dengankuuu. Dan.. dan.. ternyata dia bersama rekan lainnya juga peserta HISAS loh wah masyaaAllah. Bedanya, dia dan rekan-rekannya memang membawa hasil penelitian di bidang geologi kalau aku? Kamu sudah tahu kaaan.. kami mengambil tema sosial J. Kenalan bertambah nih hehe.
Tak terasa.. pesawat kami tiba menjemput dan membawa kami mengarungi lautan awan di langit malam. Indahnya masyaaAllah lampu-lampu di bawah sanaa.. dalam hitungan 4 jam kami tiba di langit Tokyo >< alhamdulillaah.. kami tiba di tengah malam, jadi kami putuskan untuk menunggu di Bandara hingga pagi tiba. Ya ampunnn baru di bandara nya aja kami mendapatkan segudang inspirasi dari Jepang ini. Benar kata orang, Jepang itu bebas sampah, bersih, disiplin, serba teknologi, dan... masih banyak lagi kebaikannya. Rasanya yah baru menginjakkan sekitar 1 jam saja di negara itu, mulutku tak hentinya memuji, mataku sering terbelalak dan ekspresiku gak bisa dikontrol, excited banget pokoknya. “ah itu kan di bandara internasional, ya wajar aja kayak gitu.” Oh tenang aja sob, kami akan ceritakan inspirasi lainnya meski kami dapat di pinggiran jalan sempit.
Pagi tiba dan kami harus melanjutkan perjalanan ke Hokkaido menggunakan alat transportasi lainnya. Saat menaiki kereta bawah tanah, kami berpisah, Aku dan Kokom tertinggal di kereta saat pintu tertutup otomatis hanya dalam waktu 2 menit. Seketika, ketika kereta melaju kembali, kami hanya saling menatap dan menelan ludah hingga akhirnya kami menyadari bahwa Kami berpisah dengan Karin. Ya Allah.. bagaimana ini, wifi portable ada di kami, tapi Karin bagaimana?untunglah dia yang memegang kertas petunjuk perjalanan menuju Hokkaido yang susah payah kami dapat dari petugas keamanan. Kenapa susah? Pakai bahasa isyarat soalnya, kami tidak mendapatkan orang Jepang yang bisa berbahsa Inggris L hadududuhh.
Saat itu, hanya Allah lah yang kami sebut terus dalam hati, berharap Ia menunjukkan jalan bagi kami bertiga dan dapat berkumpul kembali. Kami sudah berusaha kembali ke stasiun sebelumnya dan mencari Karin, alhasil..gak ketemu.. jadi kami putuskan untuk melanjutkan ke tempat yang kami tuju untuk awal perjalanan berikutnya. Dan kamu tahu? Alhamdulillaah ada wifi gratissss kami bisa telpon Karin yang mungkin berada di sekitar tempat itu jugaaa (harapan), yaaaa tersambung dong! Puji syukur kami padaMu Yaa Allah... Engkau pertemukan kami dalam keadaan baik-baik saja.
Sore menjelang malam, hujan salju dan hujan air mengiringi langkah kecil kami yang mulai tampak kelelahan. Perjuangan kami menuju tempat penginapan luar biasa susahnya, mau nangis deh ditambah bukan cuacanya saja yang tak mendukung tapi barang bawaan kami yang buanyakkk. Tapi tak apa, toh itu kebutuhan semua, satu koper tambahan berukuran paling besar isinya makanan semua hehehe (strategi sukses menghemat uang di negara orang). Di tengah malam yang sangat dingin itu, ditambah baju yang basah kuyup, kami mencari-cari rumah penginapan yang telah disewa jauh-jauh hari hingga kami sampai di sebuh rumah tanpa halaman. Kami memberanikan diri mengetuk pintunya, dan cukup lama menunggu hingga seorang nenek keluar dengan raut muka heran. Selang beberapa detik barulah mukanya menampakkan secercah tanda bahagia dan menunjukkan kami ke rumah lainnya tanpa keluar satu kata pun, hanya gerakan isyarat.
Sampailah kami di TOMA HOUSE. Ya inilah tempat yang kami tuju. Sangat hommy deh suasananyaaaaaa. Pemiliknya Pak Toma cukup fasih berbahasa inggris sehingga kami tidak kesulitan berkomunikasi. Ruang kamar yang kami sewa masyaaAllah sangat nyaman, perpaduan gaya jepang dan moderen. Cucok. Suasananya mampu menghilangkan pikiran mumet dan rasa letih kami. Air hangat tersedia kapan saja dan bebas digunakan kapan saja, kasur lipat sangat dan selimut tebal siap menyelimuti badan mungil kami, penghangat ruangan siap sedia merubah dinginnya kamar baru kami. Ruang tamu dan dapur yang sangaaaattttttt lengkap siap memuaskan keinginan kami untuk memasak dan bersantai ria. Sempurna! Alhamdulillaahi rabbil’aalamiin J Malam ini kami tak ingin banyak berpikir,cukup istirahat dan mempersiapkan diri untuk esok hari.




Jetlag, perbedaan waktu yang kami rasakan di Jepang dengan Indonesia meski hanya terpaut 2 jam saja. Malam terasa sangat singkat dan kami pun bangun agak kesiangan. Langit tampak abu menandakan matahari masih belum terlampau tinggi menyinari bumi. Beberapa jam kemudian, langit lebih putih dan tampaklah di luar jendela salju turun dengan pelannya menyentuh jalan dan dedaunan pohon. Putih, semuanya ditutupi salju!. Inilah musim salju pertama yang kami alami di dunia J Masih nyaman memandang putihnya salju dari dalam kamar yang hangat, badan enggan beranjak ke luar, tapi tangan ini gatal ingin menyentuh benda yang disebut salju itu. Nanti dulu deh, kami lebih tergiur untuk memasak mie instan khas Indonesia yang legendaris, masih banyak tersimpan dengan baiknya di dalam koper hitam paling besar yang kami bawa.
Kamar yang kami sewa berada di lantai dua, sementara kamar mandi, dapur, dan ruang televisi bersama ada di lantai bawahnya. Meluncur! Saat tiba di ruangan dapur yang berukuran cukup besar untuk sebuah kafe kecil itu, kami disuguhi banyak teknologi canggih yang berbaur dengan peralatan meja dan kuri kayu yang halus. Meja dan kursi tertata rapi bahkan disertai hiasan bungan meja yang indah, ruang makan itu memang langsung menyatu dengan dapur dan jendela berukuran besar yang masih tertutup gorden lipat.  Ah... hommy banget, jadi kangen rumah..ssst! baru juga sampai Jepang. Perjalanan kami masih panjang di sini. Kami kira rumah penginapan itu membuka kafe sederhana,tapi bukan itu ternyata, semua fasilitas tersebut disediakan untuk kenyamanan para tamu penyewa kamar. Luar biasa bukan?
“Saatnya sarapan!”
Beberapa saat kami berhenti bicara saking seriusnya makan mie dan susu hangat. Sesekali kami menoleh ke luar jendela..
“hujan salju!”
Tadi pagi, salju hanya turun sesekali dan dalam jumlah yang sedikit, sekarang kami melihat betapa derasnya hujan salju yang disertai angin kencang.
“apakah kita akan pergi keluar?”
“tentu! Tunggu hujannya reda aja..”
“ok”
Hari kedua di Hokkaido, kami bermaksud untuk survei tempat konferensi esok hari, yup tepat di Universitas Hokkaido. Kami perlu tahu alat transportasi apa yang paling efektif dari penginapa Toma house menuju kampus, berapa lama dan di gedung mana tepatnya konferensi akan diadakan. Disamping survei, tujuan terbesar lainnya ya tentu saja dapat kamu tebak..jalan-jalan!
Waktu dzuhur pun tiba, kami masih belum beranjak pergi, hatiku gelisah melihat Kokom dan Karin yang masih santai..sementara aku sudah siap pergi dan tak sabar menyentuh salju. Akhirnya karena melihat kecemasan yang sangat jelas di raut wajahku, mereka pun mengerti dan mulai bersiap.
“ Apa aja yang perlu dipakai di cuaca dingin begini?”
“ kaos ketat hangat, celana panjang ketat khusus musim dingin, jaket tebal, syal, dan topi kupluk rajutan!”
“jangan lupa pakai lotion untuk tangan, kaki, dan bibir. Soalnya bahaya banget, dingin begini bisa bikin kulit pecah-pecah dan berdarah.”
“serem amat.”
“percayalah”
“eh tunggu! Orang pintar gak boleh terlewat minum ini!” pekikku sambil mengacungkan sebungkus minuman jahe.
“orang pintar minum tolak angin hehehehe J
Siap! Saatnya melihat Hokkaido di bawah langit yang lebih cerah! Dibandingkan kemarin, saat pertama kali kami tiba di sini, semua tampak gelap, becek, dan perasaan lelah membuat semuanya tampak buruk. Sekarang memandang ke manapun, semuanya putih bersih, burung gagak hitam banyak bertengger di ranting-ranting pohon dan berbunyi..
“gak. gak.. gak..” berulang kali seolah-seolah menertawakan kami bertiga yang tampak kecil, udik dan kegirangan melihat salju.
“hahahahaha” tawa kami pun pecah membayangkan bahwa burung gagak itu memang sedang menertawakan kami, karena kami merasa bertingkah lucu di sini. Yasudahlah, itu hiburan pertama kami di Hokkaido, tawa burung gagak yang merindukan.
Google maps, aplikasi keluaran google yang paling berguna di manapun di tempat yang tidak kami kenal sekalipun. Canggih! Di Jepang, google maps yang kami gunakan seakan meng-upgrade dirinya menjadi super duper lengkap. Saat kami mencantumkan lokasi tujuan Hokkaido University, keluarlah beberapa opsi transportasi menuju kesana. Hal yang menarik adalah rute yang ditunjukan menggunakan kereta bawah tanah, lengkap dengan nama kereta yang harus dinaiki, stasiun yang akan dilewati, bahkan jam tiba di setiap stasiun.
“MasyaaAllah banget, seriusan ini lengkap begini..”
“Keunikan dan kehebatan lainnya di Jepang”
Monorail, kami pun turun ke stasiun bawah tanah melalui pintu masuk yang bertengger di pinggi jalan raya, tak jauh dari rumah penginapan. Kami mulai terbiasa membaca infografis jalur kereta api yang begitu rumitnya di papan informasi. Kali ini dan seterusnya kami tidak akan berpisah seperti sebelumnya, insyaaAllah hehe.
Wuihhh rasanya bepergian tanpa harus membawa koper super duper berat itu, enak bangeeettt, ringan tanpa beban. Kami leluasa mengeksplorasi pemandangan di sekitar tanpa harus membagi fokus dengan keamanan koper-koper itu. Bayangkan saja setiap kami naik turun tangga, masuk keluar kereta, koper itu luar biasa sekali menghambat, dibuang tak bisa mereka sangat berharga haha. Inilah Hokkaido, kota yang menurut kami relatif lebih sepi dibandingkan Kota Bandung. Mungkin karena musim dingin, jadinya orang-orang lebih memilih menghabiskan weekend nya di rumah saja.
Tak sulit bagi kami untuk menemukan jalan menuju kampus Hokkaido, kami melihat bangunan dengan warna merah bata tampak klasik dan indah. Seperti kampus pada umumnya, banyak gedung lohh jadi kami tidak langsung menemukan ruangan konferensi besok. Kalau udah di dalam kampus begini, google maps gak bisa digunain dong hehe, untungnya ada petunjuk nama-nama gedung. HISAS akan diadakan di gedung fakuktas lingkungan kalau ga salah, kami pun mencoba menelusuri jalan dan mendekat ke beberapa plat nama gedung yang huruf nya kecil-kecil. Hingga akhirnya kami berpapasan dengan sekelompok orang Indonesia, yeaaaaa senengnya udah kayak ketemu jodoh. Mereka adalah Ayu dan kawan-kawan dari Universitas Gajah Mada. Yup betul, mereka sama-sama akan menghadiri konferensi HISAS. Woww nambah kenalan lagi nihh. Alhasil semakin bertambah banyak gerombolan kami, foto-foto pun semakin banyak dan kami semakin kontras di antara suasana hening Hokkaido yang terdiam diselimuti salju.




Dari kejauhan tampak dua orang, laki-laki dan perempuan yang berawajah khas asia, laki-laki nya wajah khas Indonesia perempuannya sedikit mirip wajah orang jepang sih. Melihat mereka yang sibuk mengambil foto kesana kemari semakin meyakinkan kami bahwa mereka sama seperti kami, peserta HISAS, yakin deh. Ternyata benar, mereka adalah bima dan irma dari universitas Brawijaya. Dan kamu tahu? Kami semua ternyata berada di kelompok riset yang sama yakni bidang human and social science.
Taraaaa sampai deh di gedung fakultas lingkungan, kesan klasik lebih terasa saat kami memasuki ruang depan. Sepi loh. Sampai akhirnya kami bertemu seseorang berwajah Indonesia, ternyata panitia! Kami pun diarahkan untuk melihat ruang konferensi, semua panitia merupakan anggota PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) Hokkaido.
Setelan berbincang-bincang singkat dengan panitia, kami diajak makan siang dong gaya amat nih padahal ceritanya mau hemat dengan membawa makanan satu koper. Tapi.. Ya apa boleh buat, untuk menghormati tawaran orang.. Kami bertiga yang pada dasarnya ga enakan jadinya kita coba ikut aja makan siang dengan strategi hemat memilih satu jenis lauk yang murah yaa. Untungnya makan hanya di kantin kampus wuihh sistemnya kayak di kantin Salman ITB loh sistem prasmanan. Cukup ambil nasi dan ikan aja lah hehe.
Hari kedua di Hokkaido cukup sekian saja kami pun bergegas pulang karena hari semakin gelap dan hujan salju semakin lebat. Snowman? Nanti aja deh insyaaAllah masih ada hari esok hehehehe.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari ketiga, hari yang paling penting selama kami berada di Jepang. Dengan meggunakan setelan batik kami pergi lebih pagi dan lebih sigap menuju Kampus Hokkaido. Rute perjalanan sudah kami pahami, sehingga yang kami siapkan semalam bukan lagi masalah transportasi namun kesiapan mental dan strategi presentasi yang singkat, padat dan jelas.
Sepulang dari survei kemarin, rasa lelah ternyata terasa luar biasa juga, mungkin karena cuaca dingin yang ekstrim hingga -80C menjadikan beban tubuh lebih banyak dan mudah lelah. Alhasil.. kami baru mulai mengecek bahan presentasi dan latihan sekitar pukul 10 malam zzzz sudah mulai ngantuk. Dengan bekal persiapan PIMNAS tahun 2016 lalu, aku sok sok menjadi juri simulasi presentasi tim kami yang diwakili oleh Karin. Waktu presentasi gak boleh lebih dari 10 menit pokoknya. Latihan pertama masih 12 menit, akhirnya aku mencoba lebih mengefektifkan slide dan bincangan dalam presentasi. Yeay! akhirnya bisa! Karin sudah mulai menguasai retrorika dan penyampaian hasil riset kami dalam waktu 10 menit kurang 13detik. Aku tetap khawatir, sebab itu latihan pertama yang berhasil, belum kesempatan terbaik kedua ketiga dan lainnya belum dicoba, tapi yasudahlah aku kasihan pada Karin yang mulai tampak mengantuk. Satu hal yang aku sadari, aku mulai mengenyampingkan kekuatan dzat Yang Maha Kuasa, Allah.
Tiba di ruang konferensi..
“Indonesia..tanah airku..tanah tumpah darahku..
di sanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku..”
Lagu Indonesia raya pun kami nyanyikan sebagai salah satu pembuka kegiatan. Rasanya beda, hangat gitu perasaannya nyanyiin lagu kebangsaan negara sendiri di negara orang lain. Sebelum kami mempresentasikan hadil riset sendiri, kami masih tetap berada di aula utama untuk mengikuti konferensi. Mantaaap abis pembicaranya keren-keren. Dr. Taifu Mahmud, Erik Prasetyo, Ph.d. dan..perwakilan Bank Indonesia.
Pembicara paling berkesan bagiku itu Dr. Taifu Mahmud, coba tebak beliau asal mana dan bisa bayangkan wajahnya seperti apa?
Ini dia!
Tak disangka, beliau berwajah asia khas jepang, memang asal jepang dan beragama Islam. OMG, masyaaAllah.
Intinya... Dr. Taifu Mahmud menyampaikan ilmu utama dalam dunia sains dan teknologi yakni kimia, matematika dan fisika. Beliau menyampaikan beberapa insight di dunia      penelitian dan keberagaman hayati di Indonesia yang super duper anyak. Kalimat penutup yang disampaikan merupakan hal yang aku cari selama satu tahun ke belakang dan kutemukan jauh-jauh di jepang. Bahwa..
DEDEN RUKMANA. Ya itu adalah petikan perkataan ketua ikatan ilmuwan internasional indonesia yang dikutp pula oleh Dr. Taifu Mahmud. Tidak sedikit pun aku ngantuk selama konferensi berlangsung, hingga akhirnya kami yang harus maju berbicara di ruangan berbeda. Seluruh peserta diarahkan untuk memasuki ruangan-ruangan sesuai bidang atau tema jurnal imiah yang akan dipresentasokan.
Hari menjelang sore, kami pun baru akan presentasi beberapa menit lagi. Bismillaahirrahmaanirrahiim,tidak ada niatan untuk jadi juara sejak awal, tidak ada niatan untuk melombakan hasil riset kami, semua yang kami lakukan benar-benar berangkat dari rasa perhatian kepadalingkungan kemudian dengan skenario Allah yang luar biasa kami iseng mendaftarkannya pada konferensi ini.
“Jadi.. santai aja ga perlu tegang, Allah kaan memberikan yang terbaik dari segala usaha yang kita lakukan .” begitu lirihku pada Karin dan Kokom.
Denagn raut wajah yang masih tampak khawatir dan tegang aku tak bisa berbuat apa2 lagi untuk karin, selain doa. Tak berpa lama mulutnya komat kamit ternyata denagn membukan dan membaca alquran melalui aplikasi hpnya. Aku hanya tersenyum melihatnya dan merasa lebih tenang.
Dengan mengucap Bismillaah.. presentasi tim kami pun mengalit begitu naturaldan lancar..waktunya kurang dari 10 menit,entah berapa sampai-sampai juri menyodorkan kepada Karin untuk mengisi waktu tersebut. Dan perkataan penuh sentuahn pun keluar begitu mengalir...tepuk tangan deh semuanyaJ
Ada sekitar 10 kelompok di bidang Human and social science, semuanya keren-keren lah parah memang orang-orang hebat penuh dedikasi yaa. Kami sangat bersyukur dieri kesempatan mengenal mereka.
Usai seluruh presenatsi di masing-masing kelas, kami harus berkumpul kembali di aula utama untuk melakukan penutupan konferensi dan pegumuamn pemenag. Loh ada pemenangnya? Ada lohhh..Cuma dua kategori untuk setiap bdiang best paper dan best presenter. Pemenang pertama, kedua, ketiga dst. Hingga Karin sebagai perwakilan tim kami dipanggil sebagai best presenter di bidang human adn social science. MasyaaAllah .. bahagia? Iya. Terahru? Iya. Pengen sujud sukur rasanya. Kenapa tidak? Haha.. alhamdulillaahirabbil’aalamiin


Kami pun pulang saat langit sudah gelap. Sesi foto-foto cukup menyita sebgaian besar waktu usai penutupan tadi. Jadi udahan kegiatannya? No! Besok masih ada learning trip dong hehe pasti lebih seru! Giliran happy-happy pokoknya wkwkwk
Sebelum memutuskan untuk berpisah, kami beserta tim lain khususnya tim Mario dkk sesama aktivis Salman, kami berencana untuk mengerjakan shalat isya dulu di mesjid hokkaido. Jangan bayangkan mesjid semacam mesjid-mesjid pada umumnya di Indonesia lohh! Saat kami tiba di depan mesjid itu...dari luar tampak seperti toko tutup. Tidak ada kubah, tidak ada ornamen khas mesjid lainnya. Saat kami masuk wangi danging sapi tercium sangat menyengat...ternyata.. komunitas muslim Hokkaido sedang masak-masak besar sebagai salah satu budaya sebelum pengajian bulanan. Kekeluargaan nya dapat bangetttt, mereka beragam namun disatukan oleh Islam. Ada yang dari malaysia, indonesia, pakistan, eropa, dan warga asli jepang sendiri. Kami pun sedikit berbincang dan berfoto tentunya wkwk.
Kemana aja sih saat learning trip?
Kami berbalut busana muslim karya Dauky looh  saat mengikuti kegiatan learning trip. Jadi ceritanya kami sekarang berubah sebagai duta dauky nih hehe bukan peserta HISAS biasa yeilah gaya banget kan? Alhamdulilllah.. (jangan sombong) pertanyaan pun meluncur dari berbagai arah..
“kalian pakai baju apa? Kok Kokom sama Karin kayak seragam?”
“hmmmmm” hampir aja kayakNisa Sabyan hehe kami malu-malu menjawab karena tidak mengerti juga tugas duta dauky saat itu, jadi bilang saja itu dari sponsor hehe, emang bener kan?
Apa itu duta dauky?.... pelajar atau mahasiswa pokoknya anak Indonesia yang berkesempatan melakukan kegiatan internasional (kayak kami-kami ini hehe) dan didanai salah satunya oleh El Foundation. Kok bisa tiba-tiba didanain? Ya engga lah sob! Kami mengajukan proposal dan tentunya melewati tahap seleksi oleh pihak perusahaan. Nah gitu sobbb, itu sebagai salah satu sumber dana kami hehe.
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Museum pengelolaan air. MasyaaAllah hebat banget semua air di Jepang hingga air di selokan aja bisa diminum lanmgsung, ga percaya? Cobain deh... Air diolah sedemikian rupa melalui berbagai tahapan hingga akhirnya demikian..
“Indonesia kapan ya bisa begitu...???” gumam sebagian orang yang tergiur dengan kecanggihan teknologi dan komitmen pemerintah Jepang dalam mengelola dan menjaga kebersihan air di sana. Makanya.. setiap kali mau minum kami selalu pakai air keran di penginapan Toma House karena memang layak minum guys bukan karena kami sebegitu hematnya hingga tak mau membeli air sekalipun wkwk (tapi ada juga sih perasaan begitu hehe)



Tempat kedua, museum tanggap bencana. Di sini.. kami ketemu anak-anak kecil dari usia sekitar 3 tahun hingga 6 tahun mungkin yaaaa gemessss banget. Mereka asyiksekali melihat dan mencoba berbagai fasilitas simulasi tanggap bencana ditemani kedua orang tuanya. Pantes saja yah pintar-pintar tuh anak di bimbing dari kecil untuk aware atau peduli hal demikian. Luar biasa!
Di sana kami mencoba melakukan simulasi tanggap bencana angin topan, gempa, kebakaran dan lainnya. Seru abisss banyak tertawanya... maklum sobat namanya juga simulasi, tapi keren banget kayak beneran J



Ketiga, tv tower menjadi destinasi terakhir kebersamaan kami bersama peserta dan panitia HISAS. Di sini pula panitia menyampaikan bahwa HISAS ke-15 ini sudah selesai... saatnya perpisahan L yaah sedih.ohiya jadi selama learning trip tadi kami terus bersama dalam kelompok tertentu loooh nah kami berada di bawah bimbingan Kak Amrini (alumni Teknik Lingkungan ITB looh hehe banyak alumni  ITB ternyata di Hokkaido udah kayak pindah kuliah aja dari ganesha ke sini haha masyaaAllah). Kami satu tim dengan Feri (Manajemen SBM ITB), Wibi (Jurnalistik UNPAD), Bisma dan Sinta (Universitas Sriwijaya). Banyak cerita lucu guys bersama mereka tapi mungkin akan kuceritakan di episode berikutnya yaaahhh.



Oiya satu hal yang ingin aku sampaikan, pakai Dauky itu nyaman banget aslinaaaa, fashionable banget lagi.. zaman now pokoknya, aku yang anak teknik dan biasanya ga anggun ini jadi berubah stylish gituuu. Tapi bukan itu sih yang paling aku suka,namun misinya untuk menebarkan Islam sebagai agama rahmatallil’aalamiin.. masyaaAllah.

Hari terkahir bersama rekan-rekan HISAS lainnya menjadi hari yang sarat akan kenangan dan inspirasi bagi kami. Kapan kami bermimpi akan ke negeri sakura dalam waktu secepat ini? Sungguh.. hanya kekuasaan Allah lah yang mampu menjadikan sesuatu dengan mudahnya, bukan karena kemampuan kami yang sudah jelas pas-pas an dan berasal dari ridha Allah juga. Jepang, sekarang aku tahu bagaimana kamu secara langsung,bukan hanya membaca di internet atau mendengar pujian dari orang-orang. ternyata perkataan mereka itu tidak ada yang salah dan berlebihan, tapi Jepang memang melebih standar rata-rata negara pada umumnya di beberapa hal. Apa itu ? kebersihan, kedisiplinan, kerja keras dan teliti, teknologi transportasi, pendidikan anak dan banyak lagi aduh sampai bingung mau tulis apa lagi. Kamu salah satu inspirasi bagi kami untuk membenahi Indonesia.  
Minggu, 17 Januari 2016

PostHeaderIcon Saat Hati Menemukan Jati Diri

Bandung, 16 Januari 2016

Gagal kembali terulang, nilai yang kudapatkan tak cukup memuaskan, mungkin aku yang kurang bersyukur..Bila kuingat seberapa besar usahaku untuk melakukan semaksimal mungkin yang bisa kucapai, nilai itu tak sebanding, hanya..Tuhan pasti lebih tahu dan adil. Padahal, otakku sudah kuputar, “memang bisa?” ya hanya untuk memecahkan teka-teki angka yang hanya dapat diselesaikan oleh orang-orang ber-IQ tinggi. Sungguh berlebihan pandanganku, tapi sepertinya itu kenyataan. Mungkin usaha terakhirku adalah membuka hati agar lebih mengerti bahwa masih ada hal lain yang lebih kupahami, kusenangi , ya.. mungkin itulah bidang keahlianku. Aku yakin Tuhan menciptakan setiap manusia dengan keunikan masing-masing dan kemampuan yang berbeda pula, agar manusia senantiasa bekerja saling melengkapi. Namun terkadang, manusia ingin mencapai hal-hal yang dianggap top, keren, sempurna, oleh mayoritas orang maksudnya. Hmm..hal itu memang wajar sebab manusia punya hawa nafsu dan memiliki keinginan untuk lebih dari orang lain. Tapi, orang-orang seperti itu ada pula yang tidak menyadari jati dirinya, alasan Tuhan mengapa menciptakannnya? Untuk beribadah? Tentu, itu adalah kewajiban. Ada hal lain yang lebih spesifik, seperti kemampuan yang Tuhan berikan, rizki, ya! Rizki tak hanya sebatas uang, namun bisa mencakup apa saja karunia  yang Tuhan berikan. Seperti kemampuan otak, tak perlu dengki pada orang-orang dengan nilai tinggi hanya dengan sekali belajar, ya..itulah rizkinya. Mungkin rizkiku memang bisa kudapat lewat jerih payah dan belajar mati-matian, ‘ya nikmati saja semua proses ini’, begitu mungkin kata orang bijak. 

Pasti ada hal lain yang menjadi kelebihan setiap orang, yang tidak dimiliki oleh orang-orang beruntung seperti itu. Nah,  mungkin inilah tugasku untuk menemukan anugrah apa yang Tuhan berikan kepadaku sehingga hal itu menjadi modal untuk mencapai suatu keberhasilan, hasil yang positif tentunya bukan keburukan. Itu pu menjadi pilihan masing-masing orang, mau membuka mata hati untuk melihat jati diri? atau  biarkan saja, karena saat ini aku sedang menikmati jalan menuju apa yang aku “inginkan”, ambisi, ya, itu pun proses menemukan jati diri. Saat hati menemukan jati diri, itu pun perlu disertai keterbukaan untuk menerima. Memang sulit, sulit dalam membedakan apa itu jati diri ”sungguhan” atau ”buatan” akibat ingin melebihi orang lain.”Jadi apa maksudmu?” kamu bisa memahamiya sendiri, coba pakai hati jangan logika, ”keduanya?” mungkin bisa lebih baik dalam mencerna semua ini. 

“Jadi bagaimana jati dirimu?” Hmm..,aku suka hitungan, tapi hitungan yang kumaksud adalah pembagian, ”bagi-bagi uang maksudnya?” wkwkwk.. Pembagian waktu, manajemen, seperti pengelolaan sumber daya, memperhatikan perilaku orang kemudian menebak ia cocok bekerja di bidang seperti apa, “memangnya cenayang?” tidak juga, itu hanya kebiasan saya, bisa dibilang iseng, tapi betul, saya senang memperhatikan karakter orang.  Di sisi lain aku suka fashion, design,  tata  letak,  tapi  bukan pembuat barang-barang dari mulai bahan sampai jadi, namun lebih ke arah ide-nya, “hmm?  kamu  membingungkan”  memang. Hmm..rasanya bahagia saat memikirkan aku sedang bekerja dengan segala kemampuanku dan  segala hal yang kusenangi, so.. jadi apa ya aku nantinya?...................

Saat ini kuliah di Teknik Geofisika, salah satu hal yang selalu kubayangkan terkait jurusanku ini, pokoknya nanti  hasil  belajrku  di  ITB,  aku  ingin  menciptakan  sesuatu  yang  dapat  bermanfaat  bagi  orang  banyak  ,  ’pokoknya  yang  ada hubungannya sama tumbuhan, pertanian, air, pokoknya peningkatan produksi atau pemanfaatan suber daya alam, jadinya nanti tercipta lapangan kerja baru’, mudah sekali membayangkannya namun aku sadar jannnya cukup panjang bila ditempuh sendirian. Tapi entahlah, pengetahuanku masih minim terkait itu semua. Ya setidaknya aku sudah tahu pekerjaan seperti apa yang aku senangi. Semoga,  kamu, pembaca,  atau  siapapun, dapat bekrja ataupun sedang bekerja di bidang yang kau senagi, menjadi jalan kebaikan dan bahagia dalam hidupmu. Semoga berhasil. Aamiin.

Rabu, 20 Februari 2013

PostHeaderIcon hidup di dunia hanya sementara

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat. Sahabat yang dirahmati Allah, Betapa ramai manusia menjadi lupa daratan. Betapa ramai manusia menjadi ingkar. Betapa ramai manusia tidak dapat bersyukur. Betapa ramai manusia menjadi derhaka dan berkhianat. Mereka melupakan tujuan hidupnya ketika di dunia dan hanya mengejar kenikmatan dunia . Dunia yang dikejar akan berakhir. Tempat manusia hidup. Tempat manusia memuja kenikmatan. Semuanya menjadi sia-sia belaka. Kehidupan di dunia merupakan permainan dan senda gurau. Ada kalanya menang ada kalanya kalah. Susah dan senang silih berganti. Senangnya merupakan kesenangan yang menipu, sedihnya merupakan kesengsaraan sementara. Itulah di namakan kehidupan di alam fana. Sungguh berbeda dengan kehidupan sejati dan abadi di akhirat nanti. Barangsiapa senang, maka ia akan selamanya senang (Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan ini). Barangsiapa menderita, maka ia akan menderita selamanya (na’udzu billahi min zalik). Al-Quran menyebutkan bahawa kehidupan di dunia tidak lebih hanya main-main dan senda gurau semata: Firman Allah SWT maksudnya : "Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" (Surah Al-An'Am ayat 32) Firman-Nya lagi yang bermaksud : "Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui." (Surah Al-Ankabut ayat 64) Firman Allah SWT maksudnya : "Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu." (Surah Muhammad ayat 36) Apabila kalian merasai kesukaran dan menghadapi banyak masaalah hidup di dunia ini, janganlah berputus asa dan rasa kecewa kerana sesungguhnya Allah SWT adalah tempat bergantung dan tempat di letakkan sepenuh pengharapan. Berdoalah bersungguh-sungguh kepada-Nya. Bersabda Rasulullah Sallallahu ’Alaih Wa sallam: “Doa orang yang sedang menderita (kesedihan yang mendalam) ialah: "Ya Allah, RahmatMu aku harapkan, janganlah Engkau serahkan segala urusanku kepada diriku sendiri walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada Ilah yang berhak disembah selain Engkau.” (HR Abu Dawud) Sahabat yang dimuliakan, Dalam kehidupan ini ada bertingkat-tingkat tentang kenikmatan dunia. Manusia berlumba-lumba mengejar, hingga kepayahan, dan umurnya habis, dan hidupnya tersungkur, hanya diarahkan mengejar kenikmatan dunia. Tak ada kenikmatan yang sejati. Kenikmatan yang diinginkan manusia dalam kehidupan itu hanyalah kenikmatan yang semuanya hanya ilusi. Khayalan dari manusia yang sudah menjadi tabiat hidupnya hanya untuk kenikmatan dan kemegahan. Ketahuilah, sesungguhnya kenikmatan yang teragung dan terbesar, iaitu kenikmatan yang dirasai sepenuhnya di hari akhirat nanti. Kenikmatan akhirat itulah yang akan membawa hamba kepada kemuliaan yang kekal. Kerana itu, hakikatnya seorang mukmin, tidak mengejar kenikmatan dunia, yang tidak memiliki keuntungan apa-apa melainkan sedikit sahaja, dibandingkan dengan kenikmatan berupa kemuliaan disisi Allah Azza Wa Jalla. Tidak ada maknanya kenikmatan dan kelazatan dunia seisinya, yang boleh membuat manusia menjadi lupa dan mabuk, sehingga terlena dengan kehidupan dunia. Kehidupan manusia yang sudah mabuk dunia itu, menjadi sujud, rukuk, dan ibadahnya hanya untuk memenuhi rasa kenikmatan dunia. Hanyalah orang-orang mukmin, yang layak mendapatkan kenikmatan yang sejati, kerana pahala yang akan dikurniakan oleh Allah Rabbul alamin, sentiasa mengalir, ketika mereka makan, minum, berpakaian, tidur, terjaga, dan dalam perkahwinannya, dan semua amal mereka semata hanya diarahkan untuk mendapatkan reda-Nya. Tidak mencari reda selain-Nya. Apalagi, hanya ingin mendapatkan reda kepada manusia lainnya, yang dapat memberinya kenikmatan dunia. Itu bukan sifat mukmin yang hakiki. Orang-orang mukmin kerinduan hanya pada kenikmatan atas keimanannya, ibadahnya, kerinduannya hanya kepada Allah Azza Wa Jalla. Ketahuilah, sesungguhnya kenikmatan dunia itu, selalu akan menghalangi seseorang memperoleh kenikmatan akhirat dan bahkan mengantarkan dirinya kepada seksa neraka. Manusia yang matlamat hidupnya kepada kenikmatan dunia, akhirnya menjadikan harta-benda, pangkat, kekuasaan, dan makhluk-makhluk, serta berbagai bentuk berhala-hala, yang menyerupai tuhan, menjadi arah dan tujuan hidup mereka. Seakan semua yang ada itu, mampu memberikan kenikmatan kepada manusia yang bersifat kekal. Karena itu, ketika diakhirat mereka saling mencerca dan menyalahkan. Firman Allah SWT dalam al-Quran yang maksudnya : "Dan kawan-kawan mereka dari golongan manusia berkata; 'Ya Tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan, dan sekarang waktu yang telah Engkau tentukan buat kami telah datang.' Allah berfirman.'Nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain.' Sesungguhnya, Tuhanmu Maha Bijaksana, Maha Mengetahui. Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang yang zalim itu menjadi teman bagi sebagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan”. (Surah al-An’aam ayat 128-129). Kelazatan dan kenikmatan orang yang berbuat zalim dan keji merupakan istidraj (pemberian daripada Allah SWT dalam keadaan Dia murka), yang diberikan Allah SWT agar mereka merasakan seksa yang lebih berat dan mereka akan terlarang untuk merasakan kenikmatan yang paling agung. Seperti orang yang meletakkna makan yang lazat dan diletakkan racun kedalamnya, agar orang yang memakannya mati secara peralahan-lahan. Allah SWT berfirman maksudnya : "Kelak akan Kami hukum mereka beransur-ansur dari arah yang tidak mereka mengetahui. Dan Aku memberi tangguh waktu kepada mereka. Sesungguhnya , rencana-Ku sangat teguh (inna kaidi matin)." (Surah al-Qalam ayat 44-45). Sebagian ahli tafsir menafsirkan 'inna kaidi matin' (rencana-Ku sangat teguh), maksudnya adalah setiap kali mereka melakukan dosa, maka Kami akan memberikan nikmat kepada mereka. Itulah bagi orang-orang yang hidupnya hanya mengejar kenikmatan dunia. Sebaliknya, seorang yang sangat takut dengan kehidupan dunia, dan hidupnya zuhud dan warak, ketika meninggalkan rombongan malaikat suci, hamba-hamba Allah yang sangat dekat kepada-Nya, datang menjemputnya menuju ke tempat yang kekal abadi untuk selama-lamanya iaitu syurga Allah SWT yang tertinggi bernama Syurga Firdaus. Firman Allah SWT maksudnya : “Kebahagiaan di kampung akhirat itu Kami sediakan hanya bagi mereka yang tidak suka menyombongkan diri dan melakukan kerosakan di muka bumi. Dan kesudahan yang baik itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa”. (Surah al-Qashash ayat 83). Sahabat yang dikasihi, Marilah sama-sama kita jadikan kehidupaan di dunia ini sebagai medan untuk kita beramal dan menyediakan persiapan kita menuju alam akhirat. Tidak mungkin kita akan tenang dan berbahagia apabila membawa bekalan yang sedikit dan tidak berkualiti pula apabila menuju perjalanan yang jauh iaitu ke alam barzakh dan alam akhirat . Janganlah sia-siakan masa, umur, tenaga dan kekayaan yang kita miliki tanpa kita membuat pelaburan untuk bekalan kita di sana, ketika itu apa yang akan menjadi pertukaran adalah amal-amal soleh, amal ibadah, amal kebajikan yang kita lakukan di dunia ini semata-mata kerana Allah SWT. Renungkanlah dan bertindak segera tanpa ditangguh-tangguhkan lagi.
Senin, 18 Februari 2013

PostHeaderIcon Kekuatan Hati Melebihi Kekuatan Pikiran

Banyak orang sangat meyakini bahwa kekuatan pikiran positif dapat membawa manusia meraih kesuksesan dalam mencapai tujuannya. Memang, tidak diragukan lagi, kalau kekuatan pikiran positif ini dan membawa manusia pada kesuksesan dalam meraih tujuannya. Mereka yang dapat mengarahkan pikirannya selalu kearah positif, maka diyakini bahwa hasilnya adalah sesuatu kehidupan yang positif juga. Meskipun demikian, kita sebagai manusia yang memiliki keyakikan keimanan kepada Allah, sebaiknya menyadari bahwa bukan hanya mengandalkan kekuatan otak semata, bukan hanya mengandalkan akal dan kekuatan pikiran semata. Karena sesungguhnya ada kekuatan lain yang lebih dahsyat dari kekuatan otak, akal dan pikiran. Kekuatan ini bukan hanya mengantarkan manusia meraih sukses namun juga mampu mengantarkan manusia pada kemuliaan hidup. Yakni kekuatan hati atau kekuatan hati yang positif, kekuatan hati yang jernih. Kekuatan hati ini memiliki kedahsyatan yang melebihi kekuatan pikiran manusia. Karena hati adalah rajanya, hatilah yang mengatur dan memerintahkan otak, pikiran dan panca indra manusia. Tuhan melalui berbagai ajaran yang dibawa oleh para Nabi, maupun melalui kitab suci-NYA telah mengajarkan kepada manusia untuk senantiasa mendengarkan suara hati nuraninya. Mengajarkan manusia untuk dapat memelihara kejernihan hatinya, sehingga sifat-sifat mulia yang tertanam dalam hati dapat memancar ke permukaan. Karena di dalam hati manusia sudah tertanam “ built in” percikan sifat-sifat “Illahiah” dari Allah Tuhan Sang Pencipta Kehidupan. Diantara sifat-sifat mulia Allah yang tertanam dalam hati manusia adalah sifat kepedulian, kesabaran, kebersamaan, cinta dan kasih sayang, bersyukur, ikhlas, damai, kebijaksanaan, semangat, dan lain sebagainya. Karena itu sesungguhnya kekuatan hati ini sangat “powerfull” untuk meraih kesuksesan dan kemuliaan dalam segala bidang kehidupan. Di dalam hati tempatnya pusat ketenangan, kedamaian, kesehatan, dan kebahagiaan sejati yang hakiki. Bahkan hati merupakan cerminan dari diri dan hidup manusia secara keseluruhan. Di dalam hati terdapat sumber kesehatan fisik, kekuatan mental, kecerdasan emosional, serta penuntun bagi manusia dalam meraih kemajuan spiritualnya. Hati menjadi tempat di mana sifat-sifat mulia dari Allah swt Sang Pencipta Kehidupan bersemayam. Hati adalah tempat dimana semua yang hal yang terindah, hal yang terbaik, termurni, dan tersuci berada di dalamnya. Dengan demikian, kekuatan hati ini sangat “powerfull” dan sangat dahsyat dalam membawa manusia meraih sukses dan kemuliaan dalam segala bidang kehidupan. Hati yang jernih akan melahirkan pikiran-pikiran yang jernih dan pada akhirnya melahirkan tindakan-tindakan mulia berdasarkan suara hati nurani. Kejernihan hati dapat menjadikan manusia menjadi mampu betindak bijaksana, memiliki semangat positif, cerdas dan berbagai sifat-sifat mulia lainnya. Dengan hati yang jernih, kita dapat berpikir jernih dan menjalani kehidupan dengan lebih produktif, lebih semangat, lebih efisien dan lebih efektif untuk meraih tujuan. Hati adalah kunci hubungan manusia dengan Tuhannya. Karena Hati adalah tempat bersemayamnya Iman, dengannya kita bisa berkomunikasi dengan sang Khaliq. Hati juga menjadi kunci hubungan dengan sesama manusia. Hubungan yang dilandasi kejernihan hati dapat menjadikan hubungan yang lebih sehat, baik dan konstruktif dengan siapapun. Karena hubungan yang dilandasi kejernihan hati akan mengedepankan kasih sayang, kejujuran, kebersamaan dan saling menghormati. Hubungan dengan manusia akan terasa menyenangkan, menghadirkan kedamaian dan kebahagiaan. Dengan demikian akan semakin banyak orang lain yang akan memberikan dukungan bagi kesuksesan kita. Dalam meraih kesuksesan sebaiknya jangan hanya mengandalkan kekuatan otak semata. Karena otak atau pikiran merupakan sesuatu yang terbatas dan bersifat sementara. Berusahalah menggunakan kekuatan hati nurani, menggunakan kekuatan kejernihan hati dengan seimbang. Gunakanlah kekuatan hati yang positif, karena dialah sesungguhnya diri sejati Anda. Hatilah tempat sifat mulia Allah swt Sang Pencipta bersemayam di dalam diri kita. Dengan senantiasa menggunakan kekuatan hati, mendengarkan suara hati, akan membawa manusia menjalani kehidupan dengan penuh kedamaian dan kebahagiaan. Kalau seseorang dapat merasakan kedamaian hati dan kebahagiaan hati, maka akan memiliki hidup yang penuh dengan Sukses dan kemuliaan. Namun, berbagai godaan kehidupan modern seringkali dapat mengotori kejernihan hati. Sikap egoisme, mementingkan hawa nafsu, mengikuti ambisi meraih kekuasaan dengan menghalalkan segala cara dan berbagai emosi-emosi negatif seperti amarah, dendam, benci dan iri hati dapat menjadikan kejernihan hati terbelenggu, Hati yang terbelenggu cahaya kejernihannya tidak dapat memancar ke permukaan. Inilah yang dapat melemahkan kehidupan spiritual umat manusia. Kalau dibiarkan, dapat menjadikan kita semakin sulit mendengarkan bisikan hati dan lebih mempercayai atau mengandalkan kemampuan otak serta produk-produk pikiran atau akal semata. Inilah yang akan melahirkan ketidak seimbangan antara kemampuan nalar dengan hati nurani, sehingga melahirkan berbagai masalah dalam kehidupan. Jadikanlah hati nurani Anda sebagai pembimbing dalam setiap langkah kehidupan. Berusahalah menjaga kejernihan hati, agar rahmat dan berkah dari Allah senantiasa mengalir dan memberikan yang terindah untuk hati, perasaan dan seluruh diri kita.
Kamis, 14 Februari 2013

PostHeaderIcon Sosok Sahabat yang baik menurut Islam

Salah satu nikmat Ilahi yang Allah berikan kepada manusia adalah rasa sosial dan kebutuhan untuk bergaul dengan orang lain dan menjalin hubungan persahabatan dengan anggota masyarakat. Orang yang memiliki teman yang baik dan memanfaatkan hubungan itu dengan benar dan logis akan memiliki kehidupan individu dan sosial yang lebih baik. Anda tentunya memiliki kawan untuk berbicara, berbagi perasaan, saling menasehati dan saling membantu di kala susah. Sebagian orang punya kelebihan yang bisa menjalin hubungan persahabatan dengan banyak kawan sementara sebagian yang lain hanya puas dengan memiliki beberapa orang teman yang jumlahnya tak lebih dari hitungan jari. Tentunya, di antara kawan yang kita miliki adalah yang punya hubungan sangat dekat dan siap membantu dengan tulus saat kita mendapat kesusahan dan masalah. Islam memandang persahabatan sebagai nilai yang agung dan menentukan dalam nasib dan kehidupan seseorang. Karena itu, baik Nabi Saw maupun para Imam Maksum Ahlul Bait dalam banyak kesempatan menekankan untuk memilih sahabat dan kawan dengan benar. Misalnya dalam hadis Nabi disebutkan bahwa beliau bersabda, “Manusia beragama seperti sahabatnya. Karena itu, hendaknya dia teliti dengan siapa dia menjalin persahabatan.” Hadis ini menerangkan sejauh mana pengaruh seorang kawan sehingga bisa mempengaruhi keberagamaan sahabatnya. Dalam hadis disebutkan, “Sahabat yang baik lebih baik dari kesendirian dan kesendirian lebih baik dari sahabat yang buruk.” Islam menekankan kepada kita untuk teliti dalam memilih kawan dan sahabat. Oleh karena itu, kecintaan kepada seseorang tidak lantas meniscayakan jalinan persahabatan. Sebab, untuk bersahabat kita harus melihat dengan teliti darimana munculnya kecintaan itu dan apakah orang tersebut layak untuk dijadikan sahabat. Imam Ali bin Abi Thalib (as) berkata, “Orang yang menjalin persahabatan setelah teliti dalam memilih sahabat, maka persahabatannya akan langgeng dan kokoh.” Dari hadis tadi dapat difahami bahwa persahabatan yang dijalin tanpa dasar pemikiran yang benar akan berakhir buruk . Kini yang menjadi pertanyaan, menurut Islam kriteria apakah yang mesti dimiliki sahabat yang baik? Menurut Islam, salah satu kriteria terpenting adalah kematangan orang dalam bernalar dan mengambil sikap yang logis dalam semua hal. Sahabat yang seperti ini adalah penasehat yang bisa dipercaya yang mencegah sahabatnya dari kesalahan. Banyak riwayat dan hadis yang menekankan untuk memilih sahabat yang bijak dan berakal. Diantaranya adalah hadis dari Imam Ali (as). Beliau berkata, “Bersahabat dengan orang yang arif dan bijak akan menghidupkan jiwa dan ruh.” Hadis ini mengisyaratkan bahwa orang yang berakal adalah orang yang pandai bersikap. Orang yang demikian jelas akan mencegah sahabatnya dari perbuatan yang salah. Sementara, orang yang dungu dan bodoh justeru akan membuat malu orang lain karena perkataan, sikap dan perbuatannya. Kriteria lain adalah akhlak dan budi pekerti yang baik. Menurut ajaran Islam, sahabat yang baik mesti memiliki akhlak yang baik dan jiwa yang bersih. Sebab, orang yang berperangai buruk akan mudah melakukan kejahatan, keburukan dan kesalahan. Dalam al-Qur’an al-Karim, Allah Swt mengingatkan kita untuk tidak memilih kawan yang jahat, buruk, dan pendosa. Ayat 28 dan 29 surat al-Furqan menjelaskan kisah kawan yang buruk di hari kiamat kelak. Disebutkan di ayat itu bahwa seseorang yang berada di neraka menyesali karena salah memilih sahabat dan mengatakan, “Andai saja aku tidak menjadikan si Polan itu sahabatku. Dia telah mencegahku dari mengikuti kebenaran yang sebenarnya telah sampai kepadaku.” Para pakar psikologi telah melakukan berbagai penelitian luas mengenai persahabatan. Mereka meyakini bahwa kawan dan sahabat di masa muda punya pengaruh besar dibanding sahabat yang dimiliki orang pada periode usia yang lain. sebab sahabat di masa muda punya peran besar dalam membentuk pemikiran dan agenda hidup seseorang. Para psikolog berpendapat bahwa secara kejiwaan, anak muda sangat mudah dipengaruhi dan salah satu yang punya pengaruh besar terhadapnya adalah sahabat. Islam mengenal dengan baik kriteria masa muda ini sehingga menekankan kepada pengikutnya untuk berhati-hati dan teliti dalam memilih kawan. Mengenai persahabatan dengan orang yang tidak baik, Imam Ali (as) berkata, “Bersahabat dengan orang yang durjana akan mengakibatkan kesengsaraan tak ubahnya seperti angin yang menyapu bangkai dan menyebarkan bau busuk bersamanya.” Riwayat ini mengingatkan kita akan bahaya dan kerugian yang ditimbulkan oleh persahabatan dengan orang-orang jahat. Orang mungkin akan menjaga diri untuk tidak terpengaruh dengan perbuatan buruk mereka. Tetapi dia tetap tak bisa melepas diri dari imbas persahabatan ini yang hanya menghadiahkan cela baginya di tengah masyarakat. Mungkin orang akan mengatakan bahwa dia bisa menjaga diri meski berkawan dengan orang-orang jahat dan pendosa. Tapi satu hal yang perlu diingat adalah bahwa manusia bukanlah batu atau kayu mati yang sama sekali tidak tepengaruh oleh perbuatan, perkataan dan sifat orang lain yang ada di sekitarnya. Semua itu akan berpengaruh pada diri kita tanpa kita sadari. Kriteria lain dari sahabat yang baik menurut Islam adalah orang yang setia dengan tali persahabatan. Imam Sadiq (as) dalam sebuah riwayat menjelaskan hal itu dalam sebuah ungkapan indah. Beliau berkata, “Berkawan ada batasnya. Siapa saja yang menjaga batasan itu berarti dia adalah sahabat yang benar. Jika tidak, jangan bersahabat dengannya.” Beliau lalu menjelaskan batas-batas persahabatan dan berkata, “Batasan-batasan persahabatan adalah; Pertama, dia mesti bersikap sama baik didepanmu maupun dibelakangmu (Yakni menjaga kejujuran dan persahabatan). Kedua, menganggap kebaikanmu sebagai kebaikannya dan celamu sebagai celanya. Ketiga, tidak mengubah perilaku ketika dia mendapat kedudukan atau harta. Keempat, jika memiliki harta, dia tak akan pernah segan membantumu. Kelima, tidak membiarkanmu seorang diri kala engkau ditimpa masalah dan kesulitan.” Kriteria berikutnya dari seorang sahabat yang baik adalah kesesuaiannya dengan kita. Sahabat yang baik adalah orang yang sederajat dengan kita dalam hal materi, kedudukan sosial, dan pemikiran. Imam Muhammad Baqir (as) berkata, “Bersahabatlah dengan orang yang sederajat denganmu. Jangan engkau bersahabat dengan orang yang menjaminmu sebab hal itu akan mengakibatkan kehinaan dan kerendahan bagimu.” Hadis ini mengingatkan kita akan harga diri manusia. Mungkin orang akan senang bersahabat dengan orang yang lebih kaya yang bisa membantunya secara finansial. Tapi sebenarnya persahabatan ini hanya akan membuatnya hina dan rendah di mata sahabatnya yang kaya. Kriteria lain dari sahabat yang baik adalah kesabaran. Imam Ali (as) berkata, “Bersahabatlah dengan orang yang penyabar, dengan begitu engkau bisa belajar meningkatkan kesabaranmu.” Hadis ini menjelaskan pengaruh sahabat yang penyabar. Orang yang penyabar akan mudah merendahkan hati ketika muncul masalah dalam persahabatan. Dia akan mudah memaafkan kesalahan sahabatnya. Perselisihan yang mungkin muncul antara dia dengan kawannya tidak akan mudah merusak persahabatan. Tapi bagaimanakah kriteria orang yang penyabar? Imam Sadiq (as) menjelaskan, “Orang yang marah kepadamu sampai tiga kali tapi tak pernah mengucapkan kata-kata buruk terhadapmu, maka ia layak engkau jadikan sahabat.” Sampai disini kita sudah membicarakan beberapa kriteria sahabat yang baik menurut ajaran Islam. Ada baiknya kita juga mengenal kriteria-kriteria orang yang tidak layak dijadikan kawan. Ada banyak riwayat yang menjelaskan hal ini. Salah satu riwayat yang terbaik dalam hal ini adalah hadis Imam Sajjad (as). Beliau berkata, “Anakku, cermatilah lima kelompok manusia yang tidak layak bagimu untuk bersahabat dengan mereka, berbicara dengan mereka dan berjalan bersama mereka. Hindari persahabatan dengan orang pendusta. Sebab dia ibarat fatamorgana yang menampakkan hal yang dekat seakan jauh dan hal yang jauh seakan dekat. Jangan kau berkawan dengan orang pendosa sebab dia siap menjualmu dengan imbalan sesuap makanan atau lebih sedikit dari itu. Jangan berkawan dengan orang yang kikir, sebab dia akan meninggalkanmu ketika engkau memerlukannya. Jauhi persahabatan dengan orang yang bodoh sebab dia akan merugikan dirimu ketika berniat melakukan kebaikan untukmu.

PostHeaderIcon ETIKA PERGAULAN LAWAN JENIS DALAM ISLAM

بسم الله الرحمن الرحيم Tuban -Sebagai seorang Muslim yang memgang teguh Ajaran Islam dengan selalu melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah SWT serta Rasulullah SAW dan menjauhi segala laranganya, selayaknya kita selalu melandasi segala kegiatan di dunia ini sesuai dengan ajaran Rasululllah SAW. agar kita selalu terhindar dari murka Allah SWT termasuk dalam pergaulan apalagi terhadap lawan jenis. Ada 6 etika yang mesti diperhatikan oleh seorang muslim ketika bergaul dengan lawan jenis. 1. Menundukan Pandangan terhadap Lawan Jenis Allah memerintahkan kaum laki-laki untuk menundukan pandangannya, sebagaimana firman-Nya, artinya, "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya." (QS. An-Nûr: 30). Sebagaimana hal ini juga diperintahkan kepada wanita beriman, Allah berfirman, artinya, "Dan katakanlah kepada wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluan-nya." (QS. An-Nûr: 31). 2. Menutup Aurat Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman, "Dan janganlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya." (QS. An-Nûr: 31). Juga firman-Nya, artinya, "Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Ahzâb: 59). 3. Adanya Pembatas Antara Laki-laki dengan Wanita Seseorang yang memiliki keperluan terhadap lawan jenisnya, harus menyampaikannya dari balik tabir pembatas. Sebagaimana firman-Nya, artinya, "Dan apabila kalian meminta sesuatu kepada mereka (para wanita) maka mintalah dari balik hijab." (QS. Al-Ahzâb: 53). 4. Tidak Berdua-duaan dengan Lawan Jenis Dari Ibnu 'Abbâs Radhiyallahu ‘Anhu berkata, "Saya mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan wanita kecuali wanita itu bersama mahramnya." (HR. Bukhârî 9/330, Muslim 1341). Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam juga bersabda, "Janganlah salah seorang dari kalian berdua-duaan dengan seorang wanita, karena setan akan menjadi yang ketiganya." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzî dengan sanad shahih). 5. Tidak Mendayukan Ucapan Seorang wanita dilarang mendayukan ucapan saat berbicara kepada selain suami. Firman Allah Subhaanahu wa Ta'ala, artinya, "Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik." (QS. Al-Ahzâb: 32). Berkata Imam Ibnu Katsîr—rahimahullâh, "Ini adalah beberapa etika yang diperintahkan oleh Allah kepada para istri Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam serta para wanita Mukminah lainnya, yaitu hendaklah dia kalau berbicara dengan orang lain tanpa suara merdu, dalam artian janganlah seorang wanita berbicara dengan orang lain sebagaimana dia berbicara dengan suaminya." (Tafsîr Ibnu Katsîr: 3/530). 6. Tidak Menyentuh Lawan Jenis Dari Ma'qil bin Yasâr t berkata, "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi itu masih lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya." (HR. Thabrânî dalam Mu'jam al Kabîr: 20/174/386). Berkata Syaikh Al-Albânî—rahimahullâh, "Dalam hadits ini terdapat ancaman keras terhadap orang-orang yang menyentuh wanita yang tidak halal baginya." (Ash-Shohîhah: 1/448). Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak pernah menyentuh wanita meskipun dalam saat-saat penting seperti membaiat dan lain-lain. Dari 'Aisyah berkata, "Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat." (HR. Bukhârî 4891). Inilah sebagian etika pergaulan laki-laki dengan wanita selain mahram, yang mana, apabila seseorang melanggar semuanya atau sebagiannya saja akan menjadi dosa zina baginya, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Sesungguhnya Allah menetapkan untuk anak adam bagiannya dari zina, yang pasti akan mengenainya. zina mata dengan memandang, zina lisan dengan berbicara, sedangkan jiwa berkeinginan serta berangan-angan, lalu farji yang akan membenarkan atau mendustakan semuanya." (HR. Bukhârî dan Muslim). Padahal Allah Subhaanahu wa Ta'ala telah melarang perbuatan zina dan segala sesuatu yang bisa mendekati perzinaan. (Lihat Hirâsatul Fadhîlah oleh Syaikh Bakr Abu Zaid, hal. 94-98). Sebagaimana firman-Nya, artinya, "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isrâ': 32). KESIMPULANYA maka tidak diragukan lagi bahwa pacaran itu "haram", karena beberapa sebab berikut: 1. Orang yang sedang pacaran tidak mungkin menundukan pandangannya terhadap kekasihnya. Awal munculnya rasa cinta itu pun adalah dari seringnya mata memandang kepadanya. 2. Orang yang sedang pacaran tidak akan bisa menjaga hijab. 3. orang yang sedang pacaran biasanya sering berdua-duaan dengan kekasihnya, baik di dalam rumah atau di luar rumah 4. Wanita akan bersikap manja dan mendayukan suaranya saat bersama kekasihnya. 5. Pacaran identik dengan saling menyentuh antara laki-laki dengan wanita, meskipun itu hanya jabat tangan. 6. Orang yang sedang pacaran, bisa dipastikan selalu membayangkan orang yang dicintainya. Perhatikan kembali etika pergaulan dengan lawan jenis dalam Islam yang telah kami sebutkan di atas. Berapa poin pelanggaran yang dilakukan oleh orang pacaran? Dalam kamus pacaran, hal-hal tersebut adalah lumrah dilakukan, padahal satu hal saja cukup untuk mengharamkan pacaran, lalu bagaimana kalau semuanya? SYUBHAT DAN JAWABANNYA Sebenarnya, keharaman pacaran lebih jelas daripada matahari di siang bolong. Namun begitu, masih ada yang berusaha menolaknya walaupun dengan dalil yang sangat rapuh, serapuh rumah laba-laba Di antara syubhat itu adalah: Syubhat pertama: Tidak bisa dipukul rata bahwa pacaran itu haram, karena bisa saja orang pacaran yang Islami, tanpa melanggar syariat. Tanggapan: Istilah "Pacaran Islami" itu cuma ada dalam khayalan, dan tidak pernah ada wujudnya. Anggaplah dia bisa menghindari khalwat (berduaan), menyentuh serta menutup aurat, tapi tetap tidak akan bisa menghindari dari saling memandang. Atau paling tidak membayangkan dan memikirkan kekasihnya. Yang mana hal itu sudah cukup mengharamkan pacaran. Syubhat kedua: Orang sebelum memasuki dunia pernikahan, butuh untuk mengenal dahulu calon pasangan hidupnya, baik sisi fisik maupun karakter, yang mana hal itu tidak akan bisa dilakukan tanpa pacaran, karena bagaimanapun juga kegagalan sebelum menikah akan jauh lebih ringan daripada kalau terjadi setelah nikah. Tanggapan: Memang, mengenal fisik dan karakter calon istri maupun suami merupakan suatu hal yang dibutuhkan orang sebelum memasuki biduk pernikahan, agar tidak ada penyesalan di kemudian hari, juga tidak terkesan membeli kucing dalam karung. Namun, tujuan ini tidak bisa menghalalkan sesuatu yang haram. Ditambah lagi, bahwa orang yang sedang jatuh cinta akan berusaha menampakkan segala yang baik dengan menutupi kekurangannya di hadapan kekasihnya. Juga orang yang sedang jatuh cinta akan menjadi buta dan tuli terhadap perbuatan kekasihnya, sehingga akan melihat semua yang dilakukannya adalah kebaikan tanpa cacat. (Lihat Faidhul Qodîr oleh Imam Al-Munâwî: 3/454). ada ungkapan menarik dari teman saya yaitu: "cintailah orang yang anda nikahi bukan nikahi orang yang anda cintai"

PostHeaderIcon Teori Belajar Menurut Islam

Kemampuan untuk belajar merupakan sebuah karunia Allah yang mampu membedakan manusia dangan makhluk yang lain. Allah menghadiahkan akal kepada manusia untuk mampu belajr dan menjadi pemimpin di dunia ini. Pendapat yang mengatakan bahwa belajar sebagai aktifitas yang tidak dapat dari kehidupan manusia, ternyata bukan berasal dari hasil renungan manusia semata. Ajaran agama sebagai pedoman hidup manusia juga menganjurkan manusia untuk selalu malakukan kegiatan belajar. Dalam AlQur’an, kata al-ilm dan turunannya berulang sebanyak 780 kali. Seperti yang termaktub dalam wahyu yang pertama turun kepada baginda Rasulullah SAW yakni Al-‘Alaq ayat 1-5. Ayat ini menjadi bukti bahwa Al-Qur’an memandang bahwa aktivitas belajar merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kegiatan belajar dapat berupa menyampaikan, menelaah,mencari, dan mengkaji, serta meniliti. Selain Al-Qur’an, Al Hadist juga banyak menerangkan tentang pentingnya menuntut ilmu. Misalnya hadist berikut ini; “Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim; carilah ilmu walaupun di negeri cina; carilah ilmu sejak dalam buaian hingga ke liang lahat; para ulama itu pewaris Nabi; pada hari kiamat ditimbanglah tinta ulama dengan dara syuhada, maka tinta ulama dilebihkan dari ulama” a. Arti Penting Belajar menurut Al-Qur’an 1. Bahwa orang yang belajar akan mendapatkan ilmu yang dapa digunakan untuk memecahkan segala masalah yang dihadapinya di kehidupan dunia. 2. Manusia dapat mengetahui dan memahami apa yang dilakukannya karena Allah sangat membenci orang yang tidak memiliki pengetahuan akan apayang dilakukannya karena setiap apa yang diperbuat akan dimintai pertanggungjawabannya. 3. Dengan ilmu yang dimilikinya, mampu mengangkat derajatnya di mata Allah. b. Cara Belajar 1. Belajar melalui imitasi Di awal perkembangannya, seorang bayi hanya mengikuti apa yang dilakukan ibunya dan orang-orang yang berada di dekatnya. Ketika dewasa, tingkat perkembangan manusia semakin kompleks meskipun meniru masih menjadi salah satu cara untuk belajar. Tetapi, sumber belajar itu tidak lagi berasal dari orang tua ataupun orang-orang yang berada di dekatnya melainkan orang-orang yang sudah mereka kenal misalnya, orang terkenal, penulis, ulama dan lain-lain. Di dalam Islam, dapat ditemui juga hal yang demikian. Mari kita lihat sepasang saudara kembar, Qabil dan Habil. Banyak juga di dalam Al-Qur’an yang mencoba menerangkan tentang salah satu varian yang seperti demikian. Karena tabiat manusia yang cenderung untuk meniru, maka teladan yang baik merupakan sesuatu yang sangat penting dalam membentuk perilaku manusia. 2. Pengalaman Praktis dan trial and error. Dalam hidup, manusia terkadang menghadapi situasi yang menuntutnya untuk cepat tanggap terhadapa permasalahan yang ada tanpa ada pembelajaran sebelumnya. Sehingga, manusia terkadang mencoba-coba segala cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. 3. Berfikir Berfikir merupakan salah satu pilihan manusia untuk mencoba memperoleh informasi. Dengan berfikir, manusia dapat belajar dengan melakukan trial and error secara intelektual (Ustman Najati, 2005). Dalam proses berfikir, manusia sering menghadirkan beberapa macam solusi atas permasalah yang didapatkannya sebelum akhirnya mereka menjatuhkan pilihan pada satu solusi. Oleh karena itu, para psikolog mengatakan bahwa berfikir merupakan proses belajar yang paling tinggi. Dalam Al-Qur’an, banyak sekali ayat yang memerintahkan manusia untuk selalu menggunakan akal dan memahami dan merenungi segala ciptaan dan kebesaran Allah di alam ini. Antara lain seperti Q.S.Al-Ghasyiah : 17-20, Q.S.Qaf : 6-10, Q.S. Al-An’am: 95, Q.S. Al-Anbiya : 66-67. Selanjutnya, salah satu metode yang dapat memperjelas dan memahami sebuah pemikiran seseorang adalah dengan menggunakan diskusi, dialog, konsultasi dan berkomunikasi dengan orang lain (Utsman Najati, 2005). Hal senada juga pernah diungkapkan oleh salah satu Vygotsky, yang menyatakan bahwa perkembangan kognitif seseorang akan berkembang apabila dia berinteraksi dengan orang lain, dengan demikian, belajar manusia dapat berkembang ketika kognitif mereka berkembang. Ustman Najati menyatakan bahwa aktivitas berfikir manusia saat belajar tidak selalu menghasilkan pemikiran yang benar. Adakalanya kesalahan mewawrnai proses penetuan solusi atas masalah yang dihadapi. Dan dalam kondisi seperti ini, manusia sering mengalami hambatan dan berfikir statis dalam berpikir, dan tidak mau menerima pendapat-pendapat dan pikiran-pikiran baru. c. Sarana Belajar 1. Sarana Fisik Terdapat dua panca indera manusia yang membantunya untuk melakukan kegiatan belajar yakni, mata dan telinga. Tidak bisa dipungkiri kedua panca indera ini menjadi sesuatu yang mutlak digunakan ketika belajar. Dua panca indera ini pula sering disebutkan dalam Al-Qur’an. Meskipun demikian, indra peraba, perasa, dan penciuman juga mampu memberikan kontribusi pada saat belajar. 2. Sarana Psikis Akal dan qalb merupakan bagian dari saran psikis. Akal dapat diartikan sebagai daya pikir atau potensi intelegensi (Bastaman, 1997). Akal identik dengan daya pikir otak yang mengantarkannya pada pemikiran yang logis dan rasional. Sedangkan qalb mempunyai dua arti, yakni fisik dan metafisik. Qalbu dalam arti fisik adalah jantung dan dana dalam arti metafisik adalah karunia Tuhan yang halus yang bersifat rohaniah dan ketuhanan yang ada hubungannya dengan jantung. 2. Konsep Belajar menurut Tokoh-Tokoh Islam 1. Al-Ghazali Dalam pemahaman beliau, seorang filsuf pendidikan di kalangan Islam, pendekatan belajar dalam mencari ilmu dapat dilakukan dengan melakukan dua pendekatan, yakni ta’lim insani dan ta’lim rabbani. Ta’lim insani adalah belajar dengan bimbingan manusia. Pendekatan ini merupakan hal yang lazim dilakukani oleh manusia dan biasanya menggunakan alat indrawi yang diakui oleh orang yang berakal. Menurut Al Ghazali, dalam proses belajar mengajar sebenarnya terjadi eksplorasi pengetahuan sehingga menghasilkan perubahan-perubahan perilaku. Dalam proses ini, anak didik akan mengalami proses mengetahui yaitu proses abstraksi. Al Ghazali kemudian membagi abstraksi ini menjadi empat tahap, yakni terjadi pada indra, terjadi pada al-khayal . 2. Al-Zarnuji Menurut al-Zarnuji, belajar bernilai ibadah dan mengantarkan seseorang untuk memperoleh kebahagiaan duniawi dan ukhrawi. Karenanya, belajar harus diniati untuk mencari ridha Allah, kebahagiaan akhirat, mengembangkan dan melestarikan Islam, mensyukuri nikmat akal, dan menghilangkan kebodohan. Dimensi duniawi yang dimaksud adalah sejalan dengan konsep pemikiran para ahli pendidikan, yakni menekankan bahwa proses belajar-mengajar hendaknya mampu menghasilkan ilmu yang berupa kemampuan pada tiga ranah yang menjadi tujuan pendidikan/ pembelajaran, baik ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Adapun dimensi ukhrawi, Al-Zarnuji menekankan agar belajar adalah proses untuk mendapat ilmu, hendaknya diniati untuk beribadah. Artinya, belajar sebagai manifestasi perwujudan rasa syukur manusia sebagai seorang hamba kepada Allah SWT yang telah mengaruniakan akal. Lebih dari itu, hasil dari proses belajar-mengajar yang berupa ilmu (kemampuan dalam tiga ranah tersebut), hendaknya dapat diamalkan dan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kemaslahatan diri dan manusia. Buah ilmu adalah amal. Pengamalan serta pemanfaatan ilmu hendaknya dalam koridor keridhaan Allah, yakni untuk mengembangkan dan melestarikan agama Islam dan menghilangkan kebodohan, baik pada dirinya maupun orang lain. Inilah buah dari ilmu yang menurut al-Zarnuji akan dapat menghantarkan kebahagiaan hidup di dunia maupun akhirat kelak. Dalam konteks ini, para pakar pendidikan Islam termasuk al-Zarnuji mengatakan bahwa para guru harus memiliki perangai yang terpuji. Guru disyaratkan memiliki sifat wara’ (meninggalkan hal-hal yang terlarang), memiliki kompetensi (kemampuan) dibanding muridnya, dan berumur (lebih tua usianya). Di samping itu, al-Zarnuji menekankan pada “kedewasaan” (baik ilmu maupun umur) seorang guru. Hal ini senada dengan pernyataan Abu Hanifah ketika bertemu Hammad, seraya berkata: “Aku dapati Hammad sudah tua, berwibawa, santun, dan penyabar. Maka aku menetap di sampingnya, dan akupun tumbuh dan berkembang. Diposkan oleh HMJ Fisika Unismuh Makassar di 12.01 Label: Teori Belajar Fisika

About Me

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.